HUBUNGAN STIGMA MASYARAKAT DENGAN BEBAN KELUARGA YANG MEMILIKI ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB NEGERI SEMARANG

Shuhita Mulyana, Mariyati Mariyati, Menik Kustriyani

Abstract


Abstrak

 

Stigma masyarakat merupakan ciri negatif yang menempel pada pribadi seseorang yang telahdiberi label sebagai orang yang memalukan dan melekat pada tubuh seseorang dipengaruhi lingkungan masyarakat. Jumlah anak retardasi mental yang paling tinggi adalah 10.143 anak. Stigma masyarakat juga terjadi pada keluarga dengan anak yang memiliki retardasi mental. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dengan beban keluarga yang memiliki anak retardasi mental yang ada di SLB Negeri Semarang.

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasi denganpendekatan cross sectional dan instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner. Teknik sampel yang digunakan adalah Teknik Simple Random Sampling. Populasinya dengan jumlah 90 siswa dan jumlah sampel 73 siswa. Analisis data yang digunakan yaitu uji Rank Spearman.

Hasil dari penelitian ini didapatkan dari 31 responden dengan stigma masyarakat tinggi yang memiliki bebankeluarga berat sebanyak 18 orang tua (24,7%), 39 responden dengan stigma masyarakat sedang yang memiliki beban keluarga sedang sebanyak 30 orang (41,1%), dan 3 responden dengan stigma masyarakat rendah semua memiliki beban keluarga sedang. Hasil uji Rank Spearman didapatkan nilai p value< (0,000< 0,05) dengan koefisien korelasi 0,681 yang artinya hubungan antara stigma masyarakat dengan beban keluarga adalah kuat.

Ada hubungan stigma masyarakat dengan beban keluarga yang memiliki anak retardasi mental diSekolah Luar Biasa Negeri Semarang

 

Abstract

 

Community stigma a negative trait attached to the person of someone who has been labeled as someone who is shameful and attached to someone's body influenced by the community's environment. The highest number of mental retardation children is 10,143 children. Community stigma also occurs in families with children who have mental retardation. The purpose of this study was to determine the relationship with the burden of families with mentally retarded children in SLB Negeri Semarang.

This study uses quantitative research with a descriptive correlation method with cross sectional approachand research instruments using a questionnaire. The sample technique used the Simple Random Sampling Technique. The population 90 students and the sample is 73 students. Analysis of the data used is the Spearman Rank test.

The results of this study were obtained from 31 respondents with high community stigma who had a heavyfamily burden of 18 parents (24.7%), 39 respondents with moderate community stigma who had a moderate family burden of 30 people (41.1%), and 3 respondents with low community stigma all have moderate family burdens. Rank Spearman test results obtained p value < (0,000 <0.05) with a correlation coefficient of 0,681 which means that therelationship between the stigma of society and family burden is strong.

The conclusion that there a relationship of community stigma with the burden of families who havemental retardation children in SLB Negeri Semarang.

 

Keywords: Stigma of society, mental retardation, family burden

Full Text:

PDF

References


Daftar Pustaka

Anisa. A, dkk. 2015. Gambaran Caregiver Burden Pada Ibu dari Anak Penderita Retardasi mental di SLB Prof. DR. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH, Jambi. https://www.scribe.com.document/319311505/gambaran-caregiver-burden-orang-tua-yang-memiliki-anak-retardasi-mental.Diakses pada tanggal 10 Juli 2019

Desiningrum, D.R. 2016. Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Psikosains.

Dini, I.K., Sujianto Untung., Retnaningsih D. 2015. Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Beban Orangtua dalam Merawat Anak Penyandang Cacat Tingkat SD di SLB Negeri Semarang. http://stikeswh.ac.id:8082/journal/index.php/jitk/article/view/113. Diaksespada tanggal 10Juli 2019

Duran, S., Ergun, S. 2018. The Stigma Perceived by Parents of Intellectual Disability Children: an Interpretative Phenomenological Analysis Study. https://www.ejmanager.com/mnstemps/91/ap d_282536.pdf?t=1564032367. Diaksespada tanggal 25 Juli 2019

Duri, D.R & Yati D. 2018. Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Retardasi Mental (Intelectual Disability). http://ojs.ukmc.ac.id/index.php/JOH.Diaksespada tanggal 4 Februari 2019

Kadim, Muzal. 2016. Retardasi Mental. https://www.researchgate.net/publication/312199231. Diaksespada tanggal 09 Juli 2019

Lisnawati, L., Shabib, M.N., Wijayanegara, H. 2014. Analisis Keberhasilan Terapi Bermain terhadap Perkembangan Potensi Kecerdasan Anak Retardasi Mental Sedang Usia 7-12 Tahun. http://journal.fk.unpad.ac.id.Diakses padatanggal 13 Februari 2019

Mangunsong, Frieda. 2011. Psikologi Dan PendidikanAnak berkebutuhan Khusus: Jilid 2. Jakarta:LPSP3UI.

Merdekawati, D., Dasuki. 2017. Hubungan Pengetahuan Keluarga dan Tingkat Retardasi Mental dengan Kemampuan Keluarga Merawat. http://doi.org/10.22216/jen.v2i2.1963.Diakses pada tanggal 15 Februari 2019

Notoatmodjo, S. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Purba, F.I. 2018. Beban dan Koping Caregiver dalam Merawat Anak Usia Sekolah dengan Retardasi Mental di Sekolah Luar BiasaNegeri Binjai. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/7601. Diaksespada tanggal 10 Juli 2019

Pratiwi, I.C., Handayani, O.W.K., Raharjo, B.D. 2017. Kemampuan Kognitif Anak Retardasi MentalBerdasarkan Status Gizi. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/phpj. Diakses pada 16 Februari 2019

Raisasari, I.I., Cahyo, K., Riyanti, E. 2017. Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktik Ibu Dalam Personal Hygiene Anak Retardasi Mental Di Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB)

Negeri Semarang. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm. Diakses padatanggal 10 Februari 2019

Rakhmania,Anisa. 2019. Orang Tua Tunagrahita dalam Memaknai Stigma Masyarakat Kepada Anak. http://repository.unair.ac.id. Diakses pada tanggal 10 Juli 2019

Sanden, Remko, dkk. 2016. Stigma by Association and Family Burden Among Family Members of People with Mental Illness: the Mediating Role of Coping.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5025495/. Diakses pada tanggal 20Juli 2019

Santoso, Meilanny. 2018.Penerimaan Orang Tua Terhadap Anak Dengan Retardasi Mental.https://www.researchgate.net/publication/327444260. Diaksespada tanggal 10 Juli 2019

Scheid, Teresa L., Brown, Tony N. (2010). A Handbook for Study of Mental Health: Social Contexts, Theories, and Systems 2nd Edition. New York: Cambridge UniversityPress.

Soetjiningsih, IG. N. Gde Ranuh. 2013. Tumbuh Kembang Anak Edisi 2. Jakarta: EGC.

___________. 2015. Tumbuh kembang Anak, Ed.2. Jakarta: EGC

Trijono Rachmat. 2015. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Papas Sinar Sinanti.

Wulandari,R.A., Soeharto, S., Setyoad. 2016. Pengaruh Terapi Psikoedukasi Keluarga Terhadap Harga Diri Rendah dan Beban

Keluarga Dengan Anak Retardasi Mental. http://jik.ub.ac.id. Diaksespada tanggal 2Maret 2019

Yopi, Kusmiati. 2017. Stop Bullying Anak Berkebutuhan Khusus. https://nasional.sindonews.com/read/1224770/18/. Diaksespada tanggal 21 Juli 2019

Yusri, Fithria. 2016. Caregiver Burden (beban pemberi asuhan) pada Keluarga dengan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SDLB Labui Banda Aceh. https://unsyiah.ac.id/FKep/article/view/1504/1817. Diakses pada tanggal 21 Juli 2019


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

PUBLISHED BY

 

MAP LOCATION