Penerapan Relaksasi Otot Progresif Terhadap Intensitas Nyeri Premenstrual Syndrome

Diah Ayu Malinda, Priharyanti Wulandari

Abstract


Latar belakang : Perempuan mengalami perubahan repoduksi yang ditandai dengan menstruasi. Proses mentruasi menimbulkan ketidaknyamanan salah satunya terjadi sebelum menstruasi, yang disebut Premenstrual Syndrome (PMS). Pada masa PMS biasanya timbul keluhan tidak nyaman di perut, pusing serta nyeri otot. Keluahan yang dirasakan tersebut dapat menganggu aktivitas sehingga perlu penangganan, salah satunya yaitu dengan relaksasi otot progresif. Dimana relaksasi ini dapat membantu untuk mengatasi ketegangan otot dan nyeri.
Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan relaksasi otot progresif terhadap intensitas nyeri Premenstrual Syndrome.
Metode : penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekan one grup pre-post test design. Subjek studi kasus ini yaitu 4 responden yang mengalami Premenstrual Syndrome. Instrumen yang digunakan yaitu lembar SOP relaksasi otot progresif, Lembar NRS dan wawancara. Terapi diberikan 3 hari berturut-turut sehari sekali selama 15-20 menit.
Hasil : hasil pada hari pertama pasien mengalami nyeri sedang, nyeri yang dirasakan klien seperti nyeri payudara, kram perut, nyeri kepala dan nyeri otot. Setelah diberi tindakan relaksasi otot progresif mengalami penurunan nyeri. Pada hari kedua dan ketiga klien juga mengalami penurunan nyeri setelah diberi tindakan .
Kesimpulan : ada pengaruh relaksasi otot progrsif terhadap intensitas nyeri dimana relaksasi otot progresif bermanfaat memberikan efek yang menenangkan dan merilekskan tubuh sehingga mengurangi rasa nyeri.

Full Text:

PDF

References


Andiarna, F. (2018). Korelasi Tingkat Stres dengan Kejadian Sindrom Premenstruasi pada Mahasiswi. Journal of Health Science and Prevention, 2(1), 8–13.

Ayu, D., & Santoso, S.K. (2017). Hubungan Pola Makan (Jumlah, Jenis dan Frekuensi) Status Gizi (Antropometri dan Survei Konsumsi) dengan Keteraturan Haid Pada Remaja Putri di SMA Negeri 51 Jakarta Timur Tahun 2015. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 9(1): 83-92.

Ayu, Dyah. (2020). Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progresif Dalam Menurunkan Nyeri Sendi Pada Lansia Di Posyandu Lansia. Jurnal Penelitian Keperawatan, 6(1), 28-34.

Delara, M., Ghofranipour, F., Tavafian, S.S., KAzemnejad, A., dan Montazeri, A. (2012). Health related quality of life among adolescents with premenstrual disorders: a cross sectional study. Health and Quality of Life Outcomes.Biomed Central. 10:1.

Devi, & Saharia. (2017). Effect of progressive muscle relaxation on post-operative analgesia. International Journal of Medical Research and Review, 5(2), 13–118.

Eno, Wijaya. (2020). Penerapan Terapi Relaksasi Otot Progresif Dalam Menurunkan Skala Nyeri Sendi Lansia. Ners Muda, 1(2), 88-92.

Fatimah, A., Prabandari, Y. S., & Emilia, O. (2016). Stres dan Kejadian Premenstrual Syndrome pada Mahasiswa di Asrama Sekolah. BKM Journal of Community Medicine and Public Health, 32(1), 7–12.

Hasbi, H. Al, Chayati, N., & Makiyah, S. N. N. (2020). Progressive muscle relaxation to reduces chronic pain in hemodialysis patient. Medisains, 17(3), 62.

Hendarto, H. (2011). “Gangguan haid/Perdarahan uterus abnormal” in Ilmu Kandungan, Edisi Ketiga. Bab VIII. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. pp. 161-183.

Kathleen, M., Lustyk, B., dan Gerrish, W.G. (2010). Premenstrual syndrome and premenstrual dysphoric disorder: issues of quality of life, stres and exercise. Springer Science+Bussiness Media LCC, USA.

Kobayashi & Koitabashi, (2016). Complemen¬tary Therapies in Medicine Effects of progres¬sive muscle relaxation on cerebral activity : An fMRI investigation. Complementary Therapies in Medicine, 26, 33–39.

Murniati, ririn isma, feti. (2020). pelatihan relaksaasi otot progresif pada kader posyandu lansia di posyandu lansia RW 05 Desa kalibagor. Journal of Community Engagement in Health, 3(1).

Maulidah, N. (2016) Hubungan Pengetahuan Tentang Premenstrual Syndrome Dengan Kecemasan Remaja Putri Saat Menghadapi Premenstrual Syndrome Di Smp Negeri 1 Kasihan Bantul Yogyakarta. Skripsi: Universitas Muhamadiyah Yogyakarta

Rahmawati, R., & Setyawati, R. (2016). Pengaruh Relaksasi Otot Progresif terhadap Premenstrual Syndrome (PMS) pada Remaja Putri Pondok Pesantren Fathul Huda Kebondalem Purwokerto. Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling, 1(1).

Ramadani, M. (2012). Premenstrual syndrome (PMS). Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 7(1), 21-25.

Ramayanti, E. D., Irham, E. I., & Polisiri, I. U. (2021). Terapi Relaksasi Otot Progresif Berpengaruh Terhadap Tingkat Nyeri Sendi Pada Lansia. Jurnal Keperawatan, 13(1), 171-178.Indonesia, 8(2), 109-116.

Rudiyanti, N., & Nurchairina. (2015). Hubungan Status Gizi dan Stress dengan Kejadian Pre Menstrual Syndrome pada Mahasiswa Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang. Jurnal Keperawatan, XI(1), 41–46.

Setyoadi, & Kushariyadi. (2011). Terapi Modalitas Keperawatan Pada Pasien Psikogeriatrik. Jakarta: Salemba Medika

Susanto (2018). Praktik Lansia Hipertensi Dalam Mengendalikan Kesehatan Diri Di Wilayah Puskesmas Mranggen Demak. Praktik Lansia Hipertensi Dalam Mengendalikan Kesehatan Diri Di Wilayah Puskesmas Mranggen Demak, 5(2), 127–139.

Triyana, Yf, 2013, Panduan Klinis Kehamilan Dan Persalinan, Divapress: Jogjakarta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


  
 Published by : Universitas Widya Husada Semarang | ISBN : 978-602-60315-7-0
  

MAP LOCATION