PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN SIKAP DAN PRAKTEK OPERATOR DALAM PENCEGAHAN HIVAIDS DI RESOSIALISASI ARGOREJO SEMARANG

Oktaviani Cahyaningsih, Indah Sulistyowati, Novita Alfiani

Abstract


Latar Belakang : Salah satu penyebab terus terjadinya peningkatan kasus adalah kurangnya kesadaran oleh kelompok beresiko untuk melakukan Voluntary Counseling Test (VCT). Salah satu profesi yang beresiko menularkan penyakit HIV/AIDS dilokalisasi yaitu operator yang bertugas untuk mengatur jadwal kencan atau memutarkan musik antara tamu dan Wanita Penjaja seks (WPS) di pub, café, karaoke di lingkungan kompleks lokalisasi. Diperkirakan di setiap komplek lokalisasi di Indonesia terdapat laki-laki operator yang beresiko terhadap penularan HIV/AIDS, karena sebagian besar dari mereka merupakan pasangan tetap maupun tidak tetap Wanita Pekerja Seks (WPS), dan sebagian besar dari mereka juga punya pasangan diluar WPS serta 90% dari operator tidak melindungi diri dari risiko tertularnya PMS dengan menggunakan kondom setiap berhubungan seksual  (KPA Semarang).

Tujuan : Penelitian ini dilakukan untuk Mengetahui Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap  Operator dalam Pencegahan HIV/AIDS di Resosialisasi Argorejo.

Metode : Penelitian ini termasuk dalam penelitian explanatory research , metode yang digunakan dalam penelitian ini  adalah metode survey dengan menggunakan pendekatan cross sectional survey/belah lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh operator di wilayah Resosialisasi argorejo Semarang yang berjumlah 157 orang, diambil sampel berjumlah 50 oarng dengan teknik sampel yang digunakan adalah Accidental Sampling.

Hasil : Dengan uji wilcoxon diperoleh nilai significancy 0,000 < 0,05 sehingga disimpulkan ada perbedaan pengetahuan yang bermakna antara sebelum diberikan pendidikan kesehatan dan setelah diberikan pendidikan kesehatan. Dengan uji wilcoxon diperoleh nilai significancy 0,000 < 0,05 sehingga disimpulkan ada perbedaan sikap yang bermakna antara sebelum diberikan pendidikan kesehatan dan setelah diberikan pendidikan kesehatan

Kesimpulan : Adanya pengaruh pendidikan kesehatan pada perubahan pengetahuan dan sikap, sehingga diperlukan pengembangan dan sosialisasi metode peer educator secara lebih luas untuk upaya preventif dan promotif dalam pencegahan penyakit menular pada kelompok khusus. Upaya ini memerlukan suatu kesiapan dalam sumber daya manusia, juga diperlukan suatu pembinaan secara terus-menerus dalam sosialisasi penggunaan metode peer education di kalangan LSM, dan sistem pendampingan bagi teman sebaya dalam melakukan fungsi sebagai role model sehingga tercapai tujuan secara lebih baik khususnya dalam pencegahan HIV/AIDS.

Kata kunci : pendidikan  kesehatan,  pengetahuan, sikap, perilaku operator

Abstrak

Background: One profession that is at risk of transmitting HIV / AIDS is localized, namely the operator whose job is to schedule dates or play music between guests and female sex workers (WPS) in pubs, cafes, karaoke in a complex of lokalisasi. Most of the operators are permanent and non-permanent partners of Sex Workers (WPS), where they also have partners outside WPS and 90% of operators do not protect themselves from the risk of STD infection by using condoms every sexual intercourse (KPA Semarang).Objective: This study was conducted to determine the effect of health education on knowledge and attitude of operators in HIV / AIDS prevention in Argorejo socialization.Method: This research is included in explanatory research, the method used in this study is the survey method using a cross sectional approach. The sample is 50 people with the sample technique used is accidental sampling.Results: With the Wilcoxon test obtained a significance value of 0,000 <0,05, it was concluded that there was a significant difference in knowledge between before being given health education and after being given health education. With the Wilcoxon test obtained a significance value of 0,000 <0,05 so that it was concluded that there were significant differences in attitudes between before being given health education and after being given health educationConclusions and suggestions: There is an influence of health education on changes in knowledge and attitudes, so that the development and socialization of the peer educator method is needed more broadly for preventive and promotive efforts in the prevention of infectious diseases in special groups. 

Keywords: health education, knowledge, attitude, operator behavior


Full Text:

PDF

References


Direktoral Jenderal Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan RI. Laporan Perkembangan HIV/AIDS di Indonesia dalamTriwulan II Tahun 2016.

KPA Kota Semarang. Situasi HIV/AIDS di kota Semarang 2016

Data penggunaan kondom pada operator, PKBI, 2014

Griya ASA Semarang 2016

Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. 2008.

Notoatmodjo, Soekidjo. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; 2007.

Wawan, A dan Dewi, M. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika. 2010.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. 2010

Setiawan, Ari dan Saryono. Metodologi Penelitian Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika. 2010.

Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. 2007.

Saryono. Metodologi penelitian kesehatan penuntut praktis bagi pemula. Yogyakarta: MIRTRA CENDEKIA Press; 2009.

Hartanto, Hanafi. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. 2004.




DOI: https://doi.org/10.33666/jitk.v10i1.205

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




  
 Published by : Widya Husada Semarang University | ISSN : 2086-8510 (Print) | ISSN : 2655-5875 (Online)
  

INDEXED BY
 
MAP LOCATION