GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELUHAN PENDENGARAN PADA PEKERJA PANDE BESI DI DESA MOJO KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI
Abstract
ABSTRAK
Latar Belakang : Perkembangan teknologi dibidang industri, telah berhasil menciptakan berbagai produk mesin yang dalam proses pembuatannya seringkali menghasilkan polusi suara bising di tempat kerja. Pada tahun 2000 terdapat 250 juta penduduk dunia yang menderita gangguan pendengaran, 75-140 juta di antaranya terdapat di Asia Tenggara. Tujuan ; Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keluhan pendengaran pada pekerja pande besi di Desa Mojo Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali. Metode Penelitian ; Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Hasil ; Hasil penelitian ini diperoleh dari 32 responden diketahui bahwa mayoritas yang mengalami keluhan pendengaran berdasarkan usia yaitu berusia >40 tahun (90.6%), keseluruhan berjenis kelamin laki-laki (100%), kebisingan seimbang antara >NAB dengan <NAB (50%), riwayat merokok yaitu mayoritas perokok berat (90.6%), mayoritas tidak mengkonsumsi obat-obatan (68.8%), mayoritas tidak mengalami penyakit (93.8%). Kesimpulan ; Pekerja pande besi mayoritas berusia lebih dari 40 tahun, keseluruhan berjenis kelamin laki-laki, kebisingan seimbang antara lebih dari NAB dengan kurang dari NAB, mayoritas tidak mengkonsumsi obat-obatan, mayoritas tidak mengalami penyakit.
Kata Kunci : keluhan pendengaran, pande besi
ABSTRACT
Background of the study: Technological developments in the field of industry, has successfully created a wide range of products machines in the manufacturing process often results in the emergence of noise pollution or noise in the workplace. In 2000 there were 250 million of the world population suffer from hearing loss, where there are 75-140 million of them in Southeast Asia.Purpose ;To determine the factors that affect hearing complaints in workers Mojo blacksmith in the village of Andong District of Boyolali. Research methods ; This research uses a descriptive method. Results; The results of this study were obtained from 32 respondents note that the majority who had complaints of hearing by age are aged> 40 years (90.6%), the overall sex male (100%), noise is balanced between the> NAB with <NAV (50%), smoking history that the majority of smokers (90.6%), the majority are not taking medication (68.8%), the majority did not have the disease (93.8%). conclusion; Workers blacksmith majority over the age of 40 years, the entire male gender, noise balanced between more than NAB with less than NAB, the majority do not consume drugs, the majority do not have the disease.
Keywords : grievance hearing, blacksmithFull Text:
PDFReferences
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi. 2013. Upaya Kesehatan Kerja Sektor Informal di Indonesia. Jakarta: Depkes RI.
Amira Primadona. 2012. Analisis Faktor Risiko yang berhubungan dengan penurunan pendengaran pada pekerja di PT. Pertanian Geothermal Energy Area Kamojang Tahun 2012. Skripsi. Universitas Indonesia. Depok.
Anisa Wahyuniarti, dkk. 2013. Hubungan Antara Hipertensi dengan Penurunan Fungsi Kognitif pada Lansia. Jurnal Kedokteran. 9(2): 89-92.
Azwar. 2013. Deteksi Dini Gangguan Pendengaran. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala 13(1): 59-64.
Hardini Tjan, dkk. 2012. Efek Bising Mesin Elektronika Terhadap Gangguan Fungsi Pendengaran Pada Pekerja Di Kecamatan Sario Kota Manado, Sulawesi Utara. Skripsi. Universits Sam Ratulangi, Manado.
Hasbi Ibrahim, Syahrul Basri, Zainal Hamzah. 2016. Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan gangguan pendengaran pada tenaga kerja bagian produksi PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk Unit Makassar. Al- Sihah: Public Health Science Journal 2016; 8(2): 121-129.
Heru Waksito. 2008. Faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan pendengaran sensorineural pekerja perusahaan minyak. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2(5): 220-225.
Ludman Harold. 2012. Telinga Hidung Tenggorok. Edisi 5. EGC: Jakarta.
Maesyara Adinda Sari, dkk. 2017. Hubungan Merokok dengan Gangguan Pendengaran akibat bising pada pekerja pabrik kepala sawit X. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 47(2): 95-100.
Nagel Patrick. 2018. Dasar-dasar Ilmu THT. Edisi 2. EGC: Jakarta.
Nugraha Dwi A. 2017. Asuhan Keperawatan pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pendengaran. Pustaka Baru. Yogyakarta.
Rafli Raya, dkk. 2019. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keluhan Gangguan Pendengaran pada Supir Bus PO Pusaka di Terminal Baranangsiang Kota Bogor Tahun 2018. Jurnal Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. 2(2).
Rahayu . 2012. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Pengobatan Tradisional di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Siberut Kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Mentawai. FKM Universitas Andalas.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, dan R&D. CV. Alpabeta. Bandung.
Tantana, Olivia. 2014. Hubungan Antara Jenis Kelamin, intensitas Bising, dan Masa Paparan dengan Resiko Terjadinya Gangguan Pendengaran Akibat Bising Gamelan Bali pada Mahasiswa Fakultas Seni Pertunjukan. Tesis. Universitas Udayana Denpasar.
Teuku Husni, Thurisna. 2012. Pola Gangguan Pendengaran di poliklinik telinga hidung tenggorok kepala leher (THT-KL) RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh berdasarkan audiometri. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. 12(1): 16-22.
Winda Wahyuni. 2016. Hubungan Usia dan Masa Kerja dengan Nilai Ambang Dengar Pekerja yang Terpapar Bising di PT. X Sidoarjo. Journal of Occupational Safety and Health. 5(12): 173-182.
Yulianti, dkk. 2015. Gangguan Pendengaran Penderita Tuberkulosis Multidrug Resistant. Laporan Penelitian. 45(2).
DOI: https://doi.org/10.33666/jitk.v11i2.363
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Published by : Widya Husada Semarang University | ISSN : 2086-8510 (Print) | ISSN : 2655-5875 (Online) | |
INDEXED BY | |||
MAP LOCATION | |||