FAKTOR RISIKO KEJADIAN DIARE AKUT DEHIDRASI RINGAN/ SEDANG DAN DEHIDRASI BERAT PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko kejadian diare akut dehidrasi ringan/ sedang dan dehidrasi berat pada anak usia 6-24 bulan di RSUD Tugurejo Semarang. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 135 responden. Hasil penelitian menemukan faktor yang berhubungan dengan kejadian diare akut adalah status gizi (p=0,031), kebersihan tangan dan kuku (p=0,000), pendidikan ibu (p=0,009), pengetahuan ibu (p=0,02), kebiasaan ibu mencuci tangan sebelum memberi makan anak (p=0,012), penggunaan sumber air bersih (p=0,004), jarak jamban dengan septitank (p=0,014) dan penghasilan keluarga (p=0,001). Faktor risiko yang paling dominan terhadap kejadian diare akut yaitu imunisasi campak, pendidikan ibu dan penggunaan sumber air bersih.
Kata kunci : faktor risiko, diare akut dehidrasi, anak usia 6-24 bulan
Full Text:
PDFReferences
Adisasmito,W. (2007). Faktor risiko diare pada bayi dan balita di Indonesia: Systematic review penelitian akademik di bidang kesehatan masyarakat. Makara kesehatan, 11(1), 1-10.
Alamsyah. (2002). Faktor perilaku hidup bersih yang mempengaruhi kejadian diare pada balita di kecamatan Bangkinang Barat, Kampar dan Tambang kabupaten Kampar. Tesis. Program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia.
Ariyanti. M, (2009). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak usia 6-24 bulan di wilayah kerja puskesmas swakelola Palembang. http://uppmfkm.unsri.ac.id/uploads/files/u_2/abstrak10.doc.
Bertrand E.W & Walmus F.B. (2003). Maternal knowledge, attitude and practice as predictor of diarrheal disease in young children. Internasional Journal Epidemiologi. 2 (12), 12-20.
Clemens. (1998, http://www.pediatrics.org/cgi/content/full/100/6/e2. diperoleh 28 Juli 2012). Breastfeeding and the risk of life-threatening enterotoxigenic Escherichia coli diarrhea in Bangladesh infants and children. Arch Pediatr Adoles Med (98), 22-9.
Depkes RI. (2002). Pedoman pelaksanaan program P2 diare. Ditjen PPM & PLP Departemen Kesehatan RI: Jakarta.
Depkes RI. (2002). Laporan akhir Surkesnas Workshop on Evidence for Decision Making. Depkes RI: Jakarta
Dinkes Jateng. (2007). Profil kesehatan kota Semarang. Dinkes: Semarang
Dupont, H. L. (2009). Systematic review: The epidemiology and clinical features of travellers’ diarrhoea. Alimentary Pharmacology & Therapeutics, 30(3), 187-196.
Efendi& Makhfudli. (2009). Keperawatan kesehatan komunitas: Teori dan praktik dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Etiler N.,Velipasaouglus & Atekin M. (2004). Risk factors for overall and persistent diarrhea in infancy in Antalya, Turkey: A Cohort study public health 2004. Arch Pediatr Adoles Med (118), 62-9.
Fahrial S., A. (2006,
http://digilib.litbang.depkes.go.id, diperoleh 13 Oktober 2012). Pengobatan diare yang tepat.
Ford-Jones E.L., Wang E., Petric M., Moineddun R. & Fearon M. (2000). Rotavirus-associated diarrhea inout patient setting and child care centers. Arch Pediatr Adoles Med, (154), 586 – 93.
Fruhwirth M., Karmaus W., Moll-Schuler., Brosl S. & Mutz I. (2001). A prospective evaluation of community acquired gastroenteritis in paediatric practices : Impact and disease burden of rotavirus infection. Arch Dis Child, (84), 393 – 397.
Frye R.E. & Rivera D.M. (2004). Lactose intolerance. Scandinavian Journal of Immunology, (54), 5-5.
George, J. B. (2001). Nursing theories: Base for professional nursing. (5th ed). Pearson Education of America.
Giyantini. (2000). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di kecamatan Duren Sawit. Tesis. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Tidak dipublikasikan.
Goulet O. & Seidman E.G. (2004). Gastrointestinal manifestation of immunodeficiency. Primary immunodeficiency disease. In: Walker WA, Goulet O, Kleinman RE, Sherman PM, Shneider BL, Sanderson IR ed. Pediatric gastrointestinal disease pathophysiology diagnosis management. Ontario: Allan Walker, p. 707-41
Gregorio, G. V., Dans, L. F., & Silvestre, M. A. (2012). Cochrane Review: Early versus Delayed Refeeding for Children with Acute Diarrhoea. Evidence-Based Child Health: A Cochrane Review Journal, 7(2), 721-757.
Guerrant R.L., Gilder V.T., Steiner T.S., Thielman N.M., Slutsker L. & Tauxe RV.(2006). Practice guidelines for the management of infectious diarrhea. Clin Inf Dis, (32), 331 -50.
Hira.A.M.(2002, http://digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?id=jkpkppk-gdl-s2-2004-amhira-1349-diare diperoleh 28 Juli 2012). Analisis faktor resiko terhadap kejadian diare pada anak balita di kecamatan Bantimurung
Hockenberry. M & Wilson. (2009). Wong’s essensials of pediatric Nursing. St.Louise Missouri: Mosby Essiver
Irianto K. & Waluyo K. (2004). Gizi dan pola hidup sehat, cetakan pertama. Jakarta.
Juffrie. (2011). Gastroenterologi. jilid 1. Jakarta: Badan penerbit IDAI.
Kandun I.N. (2003). Upaya pencegahan diare ditinjau dari aspek kesehatan masyarakat. Kumpulan makalah kongres nasional II badan koordinasi gastroenterology anak Indonesia (BKGAI). Bandung: BKGAI, p. 246 – 56.
Kamalia, D. (2005). Hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian diare pada bayi usia 1-6 bulan di wilayah kerja puskesmas Kedungwuni. Tesis. Tidak dipublikasikan
Khalili, G, Khalili, M, Mardani, M & Cuevas, L.E. (2006). Risk factors for hospitalization of children with diarrhea in Shahrrekord, Iran. Iranian Journal of Clinical Infectious Diseases, 1(3), 131-136.
Marylin J.(2005). Wong’s essentials of pediatric nursing, (8th ed). Departement of Pediatrics Baylor College of Medicine Houston.
Mubarak & Chayatin. (2009). Ilmu kesehatan masyarakat: Teori dan aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.
Nasry, N. (2006). Pengantar epidemiologi penyakit menular. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Notoatmodjo. S. (2005). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan ; pedoman skripsi, tesis, dan instrumen penelitian keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Palupi. A, (2009). Status gizi dan hubungannya dengan kejadian diare akut pada anak di ruang rawat inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 6(1), 1-5.
Pender, N.J., Murdaugh, C., & Parsons, M.A. (2011). Health promotion in nursing practice (6th ed.). Boston, MA: Pearson.
Pereira. (2002). Intra-familial and extra-familial risk factors associated with cryptosporidium parvum infection among children hospitalized for diarrhea in Goiania, Goias, Brazil, Am. J.Trop. Med Hyg., 66(6), 787-792.
Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang tahun 2011. Tidak dipublikasikan.
Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang tahun 2012. Tidak dipublikasikan.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2010). Pedoman pewawancara petugas pengumpul data. Jakarta : Badan Litbangkes. Depkes RI.
Sanropie, G. (2004). Pengawasan kesehatan lingkungan pemukiman. Jakarta: Direktur Jenderal PPM dan PLP, Departemen Kesehatan RI.
Santosa B. (2007). Tatalaksana diare akut cair dalam naskah lengkap konggres nasional III Badan Koordinasi Gastroenterologi Anak Indonesia. Penanganan optimal masalah saluran cerna dan hati pada anak. Surabaya: BKGAI, p. 35 – 45.
Sinthamurniwaty. (2006). Naskah publikasi: Faktor-faktor risiko kejadian diare akut pada balita. http://eprints.undip.ac.id/4908/l/shintamurniwaty.pdf. Diakses tanggal 3 November 2012.
Soares, C. C., Albuquerque, M. C. M. d., Maranhão, A. G., Rocha, L. N., Ramírez, M. L. G., Benati, F. J., et al. (2008). Astrovirus detection in sporadic cases of diarrhea among hospitalized and non-hospitalized children in Rio De Janeiro, Brazil, from 1998 to 2004. Journal of Medical Virology, 80(1), 113-117
Suraatmaja. (2007). Gastroenterologi anak. Jakarta: Sagung Seto.
Udipi. (2002). Water avaibility, morbidity, and nutritional status among socially disadvantage preschool children in Bombay. IPA Journal INCH, 1-9
Warouw, S. P. (2002,
http://digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-2002.sonny-836-lingkungan diperoleh 28 juli 2012 ). Hubungan faktor lingkungan dan sosial ekonomi dengan morbiditas (keluhan ISPA dan diare).
WHO. (2006, http://www.who.int/immunization monitoring/burden/rotavirus estimates/en/index.html, diperoleh 28 Juli 2012). Estimated rotavirus deaths for children under 5 years of age: 2004.
Widiastuti, P. (2005). Epidemiologi suatu pengantar, edisi 2. Jakarta; EGC.
Winlar.W.(2002). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada anak 0-2 tahun di kelurahan Turangga. Tesis. Tidak dipublikasikan.
Wilunda, C. & Panza, A. (2006). Factor associated with diarrhea among children less than 5 years old in Thailand: A secondary analisis of Thailand multiple indicator cluster survey 2006. J Health Res, 23, 17-22.
Wong, D. L. (2003). Pedoman klinis keperawatan pediatrik edisi 4. Jakarta : EGC.
Yalcin, S.S, Hizli, S, Yurdakok, K, & Ozmer, E. (2005). Risk factors for hospitalization in children with acute diarrhea : A case control study. The Turkish Journal of Pediatric, 47, 339-42
DOI: https://doi.org/10.33666/jitk.v3i2.73
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Published by : Widya Husada Semarang University | ISSN : 2086-8510 (Print) | ISSN : 2655-5875 (Online) | |
INDEXED BY | |||
MAP LOCATION | |||