HUBUNGAN KONDISI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA KELUARGA DI GAGAKAN KECAMATAN SAMBONG KABUPATEN BLORA TAHUN 2017

Rista Apriliana, Dwi Retnaningsih, Widya Putri Damayanti

Abstract


Latar Belakang         : Demam Berdarah Dengue(DBD) banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis, termasuk di Indonesia.. Penelitian-penelitian tentang demam berdarah telah banyak dilakukan, baik yang berhubungan dengan faktor etiologik, salah satu faktor etiologik adalah kondisi lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kondisi lingkungan dengan kejadian DBD di Gagakan Kecamatan Sambong Kabupaten Blora tahun 2017.Metode : Penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 86 keluarga yang diambil dengan teknik simple random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi. Data yang terkumpul dianalisa secara analisa univariat dan analisa bivariat. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square.Hasil : tidak ada hubungan jarak antar rumah dengan kejadian DBD (x2hitung = 0,293 <x2tabel dan p value = 0,588 > α = 0,05). Ada hubungan kondisi kontainer/TPA dengan kejadian DBD (x2hitung = 4,227 >x2tabel = 3,841 dan p value = 0,040 < α = 0,05). Ada hubungan keberadaan jentik di tempat penampungan air di dalam rumah dengan kejadian DBD (x2hitung = 8,017 >x2tabel = 3,841 dan p value = 0,005 < α = 0,05). Tidak ada hubungan kondisi selokan/got dengan kejadian DBD (x2hitung = 1,325 <x2tabel = 3,841 dan p value = 0,250 > α = 0,05). Tidak ada hubungan keberadaan tanaman di dalam/di pekarangan rumah dengan kejadian DBD (x2hitung = 1,451 <x2tabel = 3,841 dan p value = 0,228 < α = 0,05).Kesimpulan : Kondisilingkungan yang berhubungan dengan kejadian demam berdarah dengue (DBD) pada keluarga di Gagakan Kecamatan Sambong Kabupaten Blora adalah kondisi kontainer/tempat penampungan air dan keberadaan jentik nyamuk, sedangkan kondisi lingkungan yang tidak berhubungan adalah jarak antar rumah, kondisi selokan/got dan keberadaan tanaman di dalam /di pekarangan rumah.

Kata kunci     : Demam Berdarah Dengue, Lingkungan, Keluarga

Full Text:

PDF

References


Andriyani, Siska. 2012. Hubungan antara faktor iklim dan kejadian penyakit chikunguya di wilayah Jawa Barat tahun 2002-2010. [Tesis] Universitas Indonesia.

Departemen Kesehatan RI. 2007. Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN) oleh Juru Pemantau Jentik. Jakarta: Depkes RI

Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, 2016. Profil Data Kabupaten Blora 2016. Blora

Eka Wati, Widia. 2009. Beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadiandemam berdarah dengue (dbd) di Kelurahan PlosoKecamatan Pacitan tahun 2009. [Skripsi] Univeristas Muhammadiyah Surakarta.

Ginanjar, Genis. 2008. Apa yang dokter anda katakan tentang Demam Berdarah?. Jakarta: Mizan Publika

Kemenkes RI. Buletin jendela epidemiologi: demam berdarah dengue. ISSN: 2087-1546 Vol.2 Agustus 2010.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI

Niken Sunarsih. 2016. Hubungan faktor ekologi dan sosiodemografi dengan kejadian demam berdarah dengue (DBD) (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Tlogosari Wetan).Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol. 2 No. 5 Maret, 2017:61-72

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Pamela, Aprilia Ayu. 2009. Hubungan kondisi fisik rumah dan lingkungan sekitar rumah dengan kejadian malaria di Desa Ketosari Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo. [Skripsi] Universitas Muhammadiyah Surakarta




DOI: https://doi.org/10.33666/jners.v2i1.145

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


e-ISSN 2721-9860

p-ISSN 2356-3060


STIKES Widya Husada Semarang

Jl. Subali Raya No. 12, Krapyak SEMARANG, Jawa Tengah
» Tel / fax : (024) 761 2988 / (024) 761 2988 ; 761 2944

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.