Hubungan Kekuatan Otot dan Tingkat Stres dengan Risiko Jatuh pada Lansia
Abstract
Jatuh adalah masalah umum pada orang tua. Faktor risiko jatuh pada lansia perlu diidentifikasi karena dapat berguna dalam mencegah jatuh. Faktor internal, seperti kekuatan otot dan tingkat stres adalah dua jenis faktor yang harus dipertimbangkan dalam mencegah jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kekuatan otot dan tingkat stres dengan risiko jatuh pada lansia. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan metode pengumpulan data cross-sectional, melibatkan sampel 50 lansia berusia 60 tahun atau lebih. Data diperoleh dengan menggunakan tes timed up and go (TUG) untuk penilaian risiko jatuh, penilaian kekuatan otot dengan alat dynamometer kaki, dan kuesioner tingkat stres (DASS 42). Berdasarkan tes menggunakan Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kekuatan otot dan risiko jatuh, dengan nilai p = 0,002 (p <0,05). Namun, tidak ada korelasi antara tingkat stres dan risiko jatuh pada lansia, dengan nilai p = 1.000 (p> 0,05). Berdasarkan temuan di atas, perawat atau petugas kesehatan lainnya disarankan untuk memotivasi lansia untuk menjaga program senam lansia yang diselenggarakan oleh Pusat Kesehatan. Aktivitas senam lansia dapat berfungsi sebagai intervensi pencegahan jatuh dan juga baik untuk mengurangi tingkat stres pada lansia.
Kata kunci: lansia, risiko jatuh, kekuatan otot, tingkat stres
RELATIONSHIP OF MUSCLE STRENGTH AND STRESS LEVEL WITH FALL RISK IN ELDERLY
ABSTRACT
Falls are a common problem in the elderly. Risk factors of falls in the elderly need to be identified as they can be useful in preventing falls. Internal factors, such as muscle strength and stress levels are two types of factors that should be considered in preventing falls. This study aimed to determine the relationship between muscle strength and stress levels with the risk of falls in the elderly. The type of this study was observational analytic with cross-sectional data collection method, involving sample of 50 elderly people aged 60 years or more. The data were obtained by using timed up and go (TUG) tests for fall risk assessment, muscle strength assessment with leg dynamometer tool, and stress level questionnaire (DASS 42). Based on the test using Chi-Square with 95% confidence level (α=0.05) it could be concluded that there was a relationship between muscle strength and risk of falls, with p value = 0.002 (p<0.05). However, there was no correlation between stress level and risk of falls in elderly, with p value = 1.000 (p>0.05). Based on the findings above, nurses or other health workers were advised to motivate the elderly to keep the elderly gymnastic program organized by the Health Centers. The elderly gymnastics activity could serve as a fall prevention intervention and is also good for decreasing stress levels in the elderly.
Keywords: elderly, fall risk, muscle strength, stress level
Full Text:
PDFReferences
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. (2013). RISKESDAS 2013. Riset Kesehatan Dasar. Diakses pada 28 Juni 2016, Pukul: 20.40 Wita, dari http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf
Barak Y, Robert C Wagenaar and Kenneth G Holt. (2014). Gait Characteristics of Elderly People With a History of Falls: A Dynamic Approach. J Am Geriatr Soc, 86(11): 1501-1510.
Darwowski, A. (2008). Fall: the facts. New York: Oxford University Press INC.
Damian, J., Pastor-Barriuso, R., Valderrama-Gama, E., & Pedro-Cuesta, J. D. (2013). Factors associated with falls among older adults living in institution. BMC Geriatrics, 13(6): 1-9.
Dewi, S.R. (2014). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Deepublish.
Felicia, A., Geet, P., & Jeffrey, M. (2013). Risk Factors For Falls Among Older Adults: A Review Of The Literatur. Maturitas, 75 (2013): 51– 61.
Kaminska, M.S., Brodowski, J., Karakiewicz, B. (2015). Fall Risk Factor in Community-Dwelling Elderly Depending on Their Physical Function, Cognitive Status and Symptoms of Depression. In. J. Environ. Res. Public Health, 12: 3406-3416.
Kempen, G.I., Ballemans, J., Ranchor, A.V., Van Rens, G.H., Zijlstra, G.A. (2012). The impact of low vision on activities of daily living, symptoms of depression, feelings of anxiety and social support in community-living older adults seeking vision rehabilitation services. Qual. Life Res, 21(8): 1405–1411.
Noviyanti, S. (2014). Hubungan Kekuatan Otot Quadriceps Femoris dengan Risiko Jatuh pada Lansia. (Skripsi). Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diakses pada 4 Agustus 2016, Pukul: 14.30 Wita, dari http://eprints.ums.ac.id/30791/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
Stanley, M. & Beare, P. G. (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.
Tegawati, L. M., Karini, S. M., & Agustin, R. W. (2009) Pengaruh Senam Lansia Terhadap Penurunan Tingkat Depresi pada Orang Lanjut Usia. Jurnal Psikologi, 1 (2): 36-45.
DOI: https://doi.org/10.33666/jners.v4i2.301
Refbacks
- There are currently no refbacks.
STIKES Widya Husada Semarang
Jl. Subali Raya No. 12, Krapyak SEMARANG, Jawa Tengah
» Tel / fax : (024) 761 2988 / (024) 761 2988 ; 761 2944
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.